Sabtu, 20 Juni 2009

Rahmat Allah di Hari yang Mahadahsyat

Konon, ada seorang perempuan bercerita mengenai dirinya, "Suami saya, suatu saat menyembelih seekor kambing," ujar perempuan itu. Lalu, katanya: "Saya mempunyai empat orang anak. Dua orang diantaranya laki-laki masih kecil-kecil, dan sedang gemar-gemarnya gemarnya bermain. Seorang lagi laki-laki juga, masih bayi. Dan yang satu perempuan, sudah bersuami."

"Ketika saya keluar rumah sebentar untuk suatu keperluan, ternyata setelah kembali, saya dapati salah seorang dari kedua anak saya yang kecil-kecil itu sudah mati disembelih kakaknya sendiri. Agaknya, anak itu, setelah melihat ayahnya menyembelih kurban, ia ingin mempraktekkannya pada adiknya. 'Nih, begini nih, cara ayah menyembelih kambing', seraya memegang parang. Lalu, ia sembelih adiknya sendiri. Dan ternyata, mati sungguh. Melihat itu, anak itu lari ketakutan, dan sampai sekarang entah kemana, tidak pulang-pulang juga."

Tak hanya sampai disitu. Agaknya, setelah ia lari, maka wanita itu mengejarnya sambil memanggil-manggil agar kembali. Sedang bayinya ia tinggalkan. Namun, anak yang ketakutan itu tidak mendengar lagi panggilan ibunya. Dia terus lari dan tak pernah kembali.

Dengan sedih sekali, wanita itupun kembali ke rumah untuk mendapatkan bayinya, yang ternyata telah merangkak ke dapur, dan dihampirinya tungku api hingga terbakar hangus.

Ringkas cerita, tatkala saudara perempuan mereka yang tertua mendengar berita duka yang sangat memilukan itu, ia tidak tahan, lalu bunuh diri dengan sebilah pisau.

Seseorang bertanya kepada wanita tadi setelah ia mengakhiri ceritanya, "Dan kenapa anda demikian tabah, dan bagaimana caranya?"

Jawab wanita itu, "Saya merasa tenteram begitu suami saya pulang. Ketika ia mendengar bencana yang telah menimpa keluarganya itu, maka ia berkata dengan tenang, rela, dan penuh penyerahan kepada Tuhan, "Ya Allah, sesungguhnya aku tahu, Engkau menyimpan rahmat-Mu kepadaku untuk hari yang lebih hebat lagi daripada ini".

(dari KISAH-KISAH TELADAN SEPANJANG SEJARAH ISLAM oleh Ir. Abdul Razaq Naufal)

A Z Hasim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar